Minggu, 04 Februari 2024

Surjan & Lurik - Pakaian Tradisional Jogja

 

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fnurshodikk%2F&psig=AOvVaw2BOdB3_shxeohv5M34EQ9v&ust=1707180559395000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCPCnh6n9koQDFQAAAAAdAAAAABAJ

    Surjan dan Lurik merupakan pakaian tradisional khas Jogja. Surjan dikenakan oleh Laki-laki dan Lurik dikenakan oleh Perempuan. Motif dari Surjan dan Lurik adalah garis-garis berwarna hitam dan coklat, biasanya ada bercak keemasan yang menambah kesan apik pada Pakaian tradisional Jogja satu ini. Surjan dan Lurik sering digunakkan saat acara resmi, misalnya tunangan, among tamu dan lain-lain. 

    Tidak hanya orang Jogja yang menggunakan Surjan dan Lurik, namun orang luar Jogja bahkan orang luar negeri pun sangat menyukai pakaian tradisional khas Jogja ini. Pakaian tradisional Jogja ini memang sangat menarik mata. Surjan dan Lurik ini pertama kali dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk pakaian Takwa. Sunan Kalijaga beranggapan terjadinya ketimpangan sosial pada masyarakat Majapahit karena kasta bawah tidak mengenakan pakaian atasan sehingga dibuatlah atasan yang juga untuk menutup aurat.

    Maksud dari Sang Sunan adalah Surjan merupakan pakaian yang melambangkan batas atau pemisah antara kebaikan dengan keburukan. Pada baju Surjan terdapat 3 pasang kancing pada bagian leher depan. Apabila kancing tersebut dijumlahkan terdapat 6 buah kancing. Keenam kancing tersebut melambangkan Rukun Iman di dalam Islam.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "Surjan" berarti baju jas laki-laki khas Jawa berkerah tegak; berlengan panjang, terbuat dari bahan lurik atau cita berkembang. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997), lurik diperkirakan berasal dari daerah pedesaan di Jawa. Lurik pada masa itu dibuat dalam bentuk sehelai selendang. Fungsi sebagai penutup dada perempuan (kemben) dan alat untuk menggendong sesuatu dengan cara mengikatkannya pada tubuh. Penggunaan lurik kemudian berkembang. Tidak hanya menjadi milik rakyat, tetapi juga dipakai di lingkungan keraton.

    Kain Lurik merupakan salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia yang sudah ada sejak lama. Nama kain lurik sendiri berasal dari kata lorek yang dalam Bahasa Jawa berarti lajur atau garis, belang, dan dapat juga berarti corak. Motif Lurik yang digunakan oleh masyarakat biasa dan bangsawan jelas berbeda. Sama dengan saat upacara adat, kain yang digunakan pun menyesuaikan dengan acaranya.



Sumber: 

https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/surjan-satu-dari-beragam-baju-adat-jogja-yang-populer/

https://id.wikipedia.org/wiki/Surjan


Nama: Patricia Agistri Delavonny.

Kelas: 9D.

Absen: 12.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surjan & Lurik - Pakaian Tradisional Jogja

  https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fnurshodikk%2F&psig=AOvVaw2BOdB3_shxeohv5M34EQ9v&ust=17071...